TUGAS KELOMPOK 4
MATA
KULIAH PROFESI KEPENDIDIKAN
“Administrasi Kesiswaan, Administrasi Sarana dan Prasarana Pendidikan”
Oleh
:
Selamet
:16318 / 2010
Nella
Rizka : 18327/2010
Anggi
Anggara :15977/2010
Patri
buana putra : /2010
Nanda
Lendefitrosa : /2010
Dosen : Nellitawati,
S.Pd.M.Pd.
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2012
ADMINISTRASI KESISWAAN DAN SARANA
DAN PRASARANA PENDIDIKAN
A. ADMINISTRASI KESISWAAN
1.
Pengertian
Administrasi Kesiswaan
Administrasi
kesiswaan adalah proses pengelolaan kegiatan yang berhubugan dengan siswa untuk
mencapai tujuan pendidikan secara maksimal. Tujuan administrasi kesiswaan
adalah untuk mengatur semua kegiatan yang berhubungan dengan kesiswaan, agar
proses pembelajaraan siswa di sekolah dapat berlangsung dengan baik dan lancar,
serta tertib dan teratur, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai secara
efektif ndan efisien.
2.
Perencanaan
dan Penerimaan Siswa Baru
Siswa
dalam suatu lembaga pendidikan pada dasarnya merupakan suatu masukkan yang akan
dikelola memjadi “barang jadi” (out put)
yang diharapkan. Untuk membentuk output
yang “berkualitas tinggi”, maka kepala
sekolah harus memikirkan dan memperhatikan kualifikasi masukkan/siswa baru.
Oleh
karena itu, beberapa kegiatan yang harus dilakukan dalam perencanaan dan
penerimaan siswa baru adalah sebagai berikut:
a. Penetapan
daya tampung sekolah
Penentuan
daya tamping sekolah dapat dirapatkan sokolah maupun panitia penerimaan siswa
baru, ataupun pihak dinas pendidikan yang melakukan pembatasan jumlah maksimal
di suatu sekolah. Selain hal di atas, penetapan daya tampung siswa juga dapat
dilakukan dengan cara menghitung jumlah banyaknya bangku kosong yang tersedia
bagi siswa
b. Penetapan
syarat calon siswa
Di
samping ada spesifikasi tertentu pada masing-masing jenis sekolah, kantor dinas
juga memberikan pedoman bagi sekolah tentang penerimaan siswa baru dan tugas
sekolah adalah menjabarkan dari pedoman tersebut. Secara umum persyaratan
tersebut adalah mencakup persyaratan umur, persyaratan akademik atau
pendidikan, persyaratan kelakuan baik, kesehatan dan persyaratan keuangan. Beberapa
persyaratan di atas, harus dibuktikan dengan persyaratan yang bersifat
administratif.
c. Penetapan
panitia siswa baru
Penetapan
siswa baru adalah kegiatan sekolah yang sifatnya incidental, hanya dilaksanakan
satu kali dalam satu tahun. Oleh karena
itu, dibutuhkan pembentukkan kepanitian khusus dalam penerimaan siswa baru.
Adapun
beberapa kegiatan yang harus dilakukan oleh panitia penerimaan siswa baru
adalah sebagai berikut:
1) Mengedakan
publikasi
2) Mempersiapkan
formulir penaftaran
3) Menerima
atau melayan pendaftaran
4) Melaksanakan
penyaringan
5) Pengumuman
calon yang diterima
6) Mendaftar
kembali calon yang diterima
7) Membuat
laporan pertanggung jawabkan
Setelah
siswa diterima di suatu sekolah, maka kegiatan lain yang perlu diikutinya
adalah:
1) Orientasi
siswa baru
Orientasi siswa baru
adalah suatu usaha sekolah untuk memperkenalkan potensi-potensi sekolahdan
membantu siswa untuk beradaptasi kepada sekolah.
2) Pengaturan
disiplin dan tata tertib sekolah
Disiplin adalah keadaan
tertib dimana orang-orang yang tergabung dalam suatu organisasi tunduk pada
peraturan-peraturan yang telah ada dengan rasa senang hati.
3) Ganajaran
dan Hukuman
Ganjaran adalah sesuatu
yang diinginkan yang diterima oleh siswa karena mendapatkan prestasi, berdasarkan
usaha dan tingkah laku yang pantas. Sedangkan hukuman adalah sesuatu yang tidak
diinginkan, namun siswa harus menerimanya karena tigkah laku merekan yang tidak pada
tempatnya.
3.
Pembinaan
Kesiswaan
a. Pengertian
dan Tujuan
Pembinaan
kesiswaan adalah upaya sekolah melakukan kegiatan-kegiatan siswa diluar jam
pelajaran sebagai usaha untuk menumbuh kembangkan siswa sebagai manusia
seutuhnya sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
Pembinaan kesiswaan ini
bertujuan untuk :
1) Meningkatkan
peran serta dan membina sekolah sehingga siswa terhindar dari pengaruh
negativeMenumbuhkan daya tangkal siswa dari pengaruh negative dari dalam maupun
luar sekolah.
2) Memantapkan
kegiatan ekstrakurikuler dalam menunjang pencapaian kurikulum.
3) Meningkatkan
apresisasi dan penghayatan seni
4) Menumbuhkan
sikap berbangsa dan bernegara
5) Meneruskan
dan mengembangkan jiwa, serta nilai-nilai ‘1945
6) Meningkatkan
kesegaran jasmani dan rohani
b. Jalur
Pembinaan Kesiswaan
Pembinaan
kesiswaan di sekolah dilakukan dengan empat jalur pembinaan yaitu :
1) Organisasi
Kesiswaan
Satu-satunya
organisasi kesiswaan di sekolah adalah Organisasi Intra Sekolah (OSIS).
Organisasi ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa sebagai kader penerus
cita-cita bangsa dan sumber insane pembangunan nasional .
2) Latihan
Kepemimpinan
Latihan
kepemimpinan diberikan kepada Pembina, pengurus, dan anggota OSIS, yang
bertujuan untuk:
a) Meningkatkan
dan memantapkan mutu kepemimpinan
b) Meningkatkan
kemampuan berorganisasi dan kesadaran politik sebagai warga Negara
c) Meningkatkan
dan mengembangkan serta memperluas wawasan dalam melaksanakan tujuan-tujuan
OSIS.
3) Kegiatan
Ekstra Kurikuler
Kegiatan
ekstra kurikuler adalah kegiatan pengayaan dan perbaikan yang berkaitan dengan
program kurikuler.Kegiatan ekstra kurikuler bertujuan untuk memantapkan tujuan pembentukan
kepribadian siswa agar siswa dapat memperkaya dan memperluas wawasan,
pengetahuan, mendodorng pembinaan nilai, dan sikap guna mengembangkan bakat dan
minat siswa.
4) Kegiatan
Wawasan Wiyata Mandala
Kegiatan
wawasan wiyata mandala adalah
pandangan yang mengandung unsur bahwa:
a) Sekolah
merupakan lingkungan pendidikan
b) Kepala
sekolah mempunya tanggung jawab dan wewenang penuh atas penyelenggaraan pendidikan dalam
lingkungan sekolah
c) Adanya
pengertian dan kerjasama anatara guru dan orang tua
d) Warga
sekolah harus menjunjung tinggi martabat dan citra guru
e) Sekolah
harus bertumpu pada masyarakat.
4.
Instrumen
Pengelolaan Kesiswaan
Menurut
Ari Kunto (1998), catatan tentang data siswa di sekolah dibedakan atas dua
jenis yaitu :
a. Catatan
data siswa untuk sekolah, yang meliputi: buku induk, buku kleper, catatan tata
tertib sekolah, yaitu kumpulan semua peraturan (bersifat umum dan khusus, ada
yang dari pemerintah dan ada yang produk sekolah sendiri).
b. Catatan
siswa untuk masing-masing kelas yaitu buku kelas yang merupakan cuplikan dari
buku induk, buku presensi kelas, buku catatan Bimbingan dan Konselingm buku
catatan prestasi murid, yang meliputi buku daftar nilai dan buku lagger, buku
rport, dan buku mutasi.
5.
Peranan
Guru dalam Administrasi Kesiswaan
Keterlibatan
guru dalam administrasi kesiswaan lebih banyak berperan seara tidak langsung.
Beberapa peranan guru dalam administrasi kesiswaan adalah sebagai berikut:
a. Dalam
penerimaan siswa, guru dapat dipilih menjadi panitia penerimaan siswa baru.
b. Dalam
masa orientasi, guru memudahkan para siswa untuk cepat beradaptasi dengan
sekolah
c. Kehadiran
siswa di kelas, guru mempunyai andil yang besar, karena guru secara langsung
merekam dan mencatat dat kehadiran para siswa.
d. Memotovasi
untuk berprestasi, guru haru menciptakan Susana yang dapat mendukung siswa
untuk berprestasi dengan membuat membuat grafik prestasi siswa.
e. Kedisiplinan
sekolah atau kelas, peranan guru sangna penting, karena guru sebagai model dan
menjadi contoh bagi siswa-siwa di sekolah.
B. ADMINISTRASI SARANA DAN PRASARANA
PENDIDIKAN
1.
Pengertian
Administrasi Sarana dan Prasarana Pendidikan
Sarana
pendidikan mencakup semua peralatan dan perlengkapan yang sesara langsung
dipergunakan dan menunjang dalam proses pendidikan si sekolah seperti : media
pendidikan, alat-alat pelajaran, alat peraga, meja, kursi, papan tulis, dan
lain-lain.
Sedangkan
yang dimaksud dengan prasarana pendidikan adalah semua alat atau perlengkapan
yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan di sekolah,
seperti gedung, perpustakaan, halaman sekolah, keveteria, mushalla, jalan
menuju menuju sekolah.
Menurut
Sutjipto (1993) aktivitas administrasi dalam bidang saran dan prasarana
pendidikan meliputi; perencanaan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, inventarisasi,
pemeliharaan, pemeliharaan, penghapusan, dan pengawasan sarana dan prasarana
pendidikan.
Maka
pengertian sarana dan prasaran pendidikan dari pernyataan di atas dapat
dirumuskan sebagai serangkaian kegiatan mulai dari perencanaan kebutuhan,
pengadaan, penyimpanan, penyaluran, pemeliharaan, penginventarisasian,
penghapusan dan pengawasan semua peralatan dan perlengkapan yang digunakan
untuk menujang penyelenggaraan pendidikan, sehingga tujuan pendidikan sekolah
dapat dicapai secara efektif dan efesien.
2. Kegiatan
adminitrasi sarana dan prasarana
Perencanaan
sarana dan prasarana pendidikan adalah penyusunan serangkaian keputusan secara
sistematis dan rasional tentang apa-apa sarana dan prasarana pendidikan yang
dibutuhkan, bagaimana mengadakannya termask biaya dan kepan diadakan.
Langkah-langkah
dalam penyusunan perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan yaitu:
a. Analisis
kebutuhan
Analisis kebutuhan
sarana dan prasarana merupakan kegiatan untuk mendapatkan informasi tentang
jenis, jumlah dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan yang diperlukan pada
suatu sekolah. Menurut Sutjipto (1993) tentang pertimbangan kebutuhan sarana
dan prasarana adalah:
1) Berkembangnya
kebutuhan sekolah
2) Penggantian
barang-barang yang rusak, dihapuskan atau hilang
3) Untuk
keperluan persediaan barang
b. Mengumpulkan
data dan informasi tentang sarana dan prasarana sekolah yang ada
Setelah
mengetahui gambaran kebutuhan sarana dan prasarana , selanjutnnya adalah
mengumpulakan data dan informasi tentang sarana dan prasarana yang ada di
sekolah. Maka dengan membandingkan akan diperoleh berapa besar peralatan
tambahan yang dibutuhkan.
c. Menyusun
rencana kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan
Langkah
terakhir dalam perencanaan kebutuhan tersebut adalah dengan merumuskan rencana
tersebut dalam bentuk dokumen perencanaan.
d. Pengadaan
sarana dan prasarana pendidikan
Pengadaan adalah kegiatan untuk menghadirkan prasarana dan sarana
pendidikan dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas-tugas sekolah. Pengadaan
prasarana dan sarana pendidikan dapat dilaksanakan dengan cara: pembelian,
buatan sendiri, penerimaan hibah atau bantuan, penyewaan, peminjaman, dan
pendaur ulangan. Pengadaan prasarana dan sarana pendidikan di suatu lembaga
pendidikan atau sekolah dapat dilakukan dengan dana rutin, dana dari masyarakat
atau dana bantuan dari pemerintah daerah atau anggota masyarakat lainnya.
e.
Penyimpanan Sarana dan prasarana
Penyimpanan
aadalah kegiatan pengurusan, penyelenggaraan, dan pengaturan saran dan praa dan
prasarana yang ada dalam ruang penyimpanan.
f.
Inventarisasi
sarana dan prasarana pendidikan
Inventarisasi
adalah kegiatan mencatat dan menyususn daftar sarana dan prasarana yang ada
secara teratur.
g.
Pemeliharaan/perawatan sarana dan prasaran
Pemeliharaan
adalah kegiatan jagaan dan pencegahan barang dari kerusakan sehingga dapat
dapat dgunakan dalam jangka waktu yang lebih lama.
h.
Penghapusan sarana dan prasarana
Penghapusan
adalah kegiatan mengeluarkan barang-barang milik Negara/daerah/sekolah dari
daftar inventaris berdaasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
i.
Pengawasan
sarana dan prasarana
Pengawasan saran dan prasarana
pendidikan menurut Sutjipto (1993) adalah kegiatan pengamatan, pemeriksaan dan
penilaian terhadap pelaksanaan administrasi sarana dan prasarana pendidikan di
sekolah untuk menghindari penyimpangan, penggelapan atau penyalahgunaan.
3.
Peranan guru dalam
administrasi sarana dan prasarana pendidikan
Peran guru dalam administrasi sarana dan prasarana dimulai dari
perencanaan, pemanfaatan dan pemeliharaan, serta pengawasan penggunaan
prasarana-sarana.
Sebagai pelaksana tugas pendidikan, guru juga mempunyai andil dalam
administrasi sarana dan prasarana pendidikan. Dalam hal ini, guru lebih banyak
berhubungan dengan sarana pengajaran, yaitu alat pelajaran, alat peraga, dan
media pengajaran lainnya dibandingkan dengan keterlibatannya dengan prasarana
pendidikan yang tidak langsung berhubungan.
Sumber :
Syahril, dkk.
2009. “Profesi Kependidikan”.Padang:UNP Press
Diposkan oleh
Burhanuddin A http://yasinta-adilah.blogspot.com/2012/04/sarana-dan-prasarana-pendidikan.html
No comments:
Post a Comment